Apakah Gelar Sarjana Menjadi Hal Yang Tidak Popular?

November 11, 2017

EasyUni Staff

 

Indeks Jarak Keahlian Udemy telah disusun oleh Udemy dan dikerjakan oleh ResearchNow. Survei ini memilih beberapa peserta untuk menentukan pikiran, persepsi dan perilaku mereka tidak hanya terhadap keahlian-keahlian yang mereka miliki, akan tetapi juga tentang bagaimana keahlian-keahlian ini memberikan pengaruh terhadap kehidupan professional mereka. Mereka mensurvei 1,000 orang dengan umur antara 18 dan 65 tahun.


Hasil dari survei tersebut menunjukan jarak keahlian yang tidak bisa dihindari- perbedaan antara apa yang dicari perusahaan dan apa yang dimiliki pekerja. Dengan mengejutkan, 61% dari orang yang disurvei percaya bahwa terdapat jarak untuk keahlian sekarang. Akan tetapi 95% juga percaya entah mereka berkualifikasi atau berkualifikasi berlebihan untuk posisi mereka sekarang. Ini menunjukkan perbedaan antara persepsi perusahaan dan para pekerja. Survei kekurangan keahlian yang disebarkan oleh ManpowerGroup lebih awal di tahun ini telah menunjukkan sekitar 40% perusahaan sulit mendapatkan pekerja dengan keahlian dan tingkat yang pas untuk ditempatkan di posisi tertentu.


Statistik lebih lanjut menunjukan bahwa sekitar 43% generasi baby boomers (1946 - 1964) percaya bahwa mereka memiliki semua keahlian untuk pekerjaan mereka dibandingkan dengan 53% generasi millennials (1981 - 2000). Statistik lainnya juga menunjukkan bahwa lebih banyak pekerja yang bisa mencapai tingkat atas (71%) dibandingkan dengan para pekerja lainnya yang berada di bawah rata-rata (61%). Tren ini menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi untuk mereka yang telah bekerja untuk periode waktu yang lebih lama. Mereka yang telah bekerja lebih lama di industri dan tempat kerja lebih sadar akan kekurangan dari keahlian-keahlian baru.


Masalah yang dihadapi saat ini adalah, meskipun para pekerja percaya bahwa terdapat kekurangan keahlian secara umum di dalam bekerja, mereka sendiri tidak percaya bahwa mereka kekurangan keahlian ini. Akan tetapi seiring dengan hal tersebut adalah kurangnya pelatihan pekerjaan oleh perusahaan. Lebih banyak pekerja kehilangan pekerjaan dan promosi mereka yang disebabkan oleh kurangnya keahlian. Ini merupakan masalah, terutama karena mereka tidak bersedia untuk bekerja dan perusahaan mereka tidak menyediakan kesempatan untuk mengembangkan keahlian mereka.


Akan tetapi apa yang ditemukan oleh survei ini ternyata adalah fakta bahwa ketika mahasiswa yang lulus dari universitas untuk bekerja pertama kali, pendidikan universitas mereka menjadi hal kuno. Hampir sekitar sepertiga dari perserta yang disurvei percaya bahwa mereka menggunakan 10% pengetahuan dan keahlian dari apa yang mereka pelajari di kampus ketika mereka berada di tempat kerja mereka. Lebih dari setengah peserta telah mengikuti jurusan online untuk mempelajari keahlian baru. Hanya sekitar 41% mengatakan bahwa pengetahuan mereka dari kampus telah membantu mereka dalam pekerjaan mereja; sekitar 72% mengatakan mereka perlu mendapatkan keahlian baru untuk pekerjaan mereka.


Jadi apakah pergi ke universitas merupakan hal yang membuang-buang waktu dan uang anda? Tidak, gelar sarjana anda merupakan sebuah tanda untuk perusahaan. Apa yang dibantu oleh gelar sarjana anda adalah mendapatkan pekerjaan pertama anda; setelah itu kekurangannya yang penting dan keahlian anda dan riwayat pekerjaan anda lebih memiliki kepentingan. Sangat jelas bahwa keahlian yang anda pelajari di kampus atau universitas berbeda sekali dari apa yang anda perlukan di tempat kerja. Dengan perubahan teknologi yang sangat cepat juga mengubah cara bekerja. Ternyata, bagi mereka yang mengatakan bahwa mereka membutuhkan keahlian baru, keahlian teknis (32.8%) dan keahlian manajemen (23.6%) merupakan keahlian mayoritas yang melaporkan kekurangan. Petunjuk besar untuk perubahan ini juga merupakan fakta yang menunjukkan sekitar 18.6% orang yang tahu mereka kekurangan keahlian, tidak tahu keahlian apa yang kurang di diri mereka sendiri.


Keperluan akan perkembangan keahlian yang lebih dewasa telah meningkat seiring berjalannya waktu. Ini membutuhkan investasi bukan hanya oleh individual akan tetapi juga perusahaan; dengan membangun keahlian-keahlian ini memampukan pekerja dan perusahaan untuk berkompetisi di tenaga kerja global saat ini. Tantangan ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan melakukan revisi akan struktur dan kurikullum universitas. Ini perlu diselesaikan dengan mengubah cara kita melihat pendidikan. Kesimpulannya, gelar sarjana selama 4 tahun tidak bisa mempersiapkan siapapun untuk menghadapi kehidupan dan karir mereka sepanjang hidup.

Kickstart your education in Malaysia

We'll help you find and apply for your dream university

Advertisement
Advertisement

This website uses cookies to ensure you get the best experience. By using this site, you acknowledge that you have read and understand our Cookie Policy , Privacy Statement and Terms & Conditions .

Maximum 6 courses for comparison!

Chat on WhatsApp

Courses selected for comparison