5 Kesalahan Dalam Keuangan Yang Dilakukan Mahasiswa Perantauan

December 09, 2019

Mutiara

Baik kamu mengikuti program pertukaran pelajar, summer school atau kamu memang memilih untuk melanjutkan sekolahmu di luar negeri, percampuran antara budaya tentunya akan kamu alami selama belajar di luar negeri. 

Sekitar 4-5 dari 10 siswa Indonesia berpikiran atau tertarik untuk kuliah atau melanjutkan sekolahnya di luar negeri. Universitas dalam negeri, seperti UI dan UGM, juga terus membukakan pintu bagi siswanya untuk melakukan pertukaran pelajar dengan universitas luar negeri partnernya.

Memang betul, pengalaman tinggal di luar negeri itu nggak ada harganya alias priceless. Tapi kalau dihitung-hitung, bisa jadi mahal juga dan nggak ramah buat dompet kamu. Apalagi kalau kamu melakukan beberapa kesalahan umum yang dilakukan mahasiswa internasional selama kuliah di luar negeri. 

Berikut ini adalah kesalahan dalam mengatur keuangan yang biasanya dilakukan mahasiswa, dan bagaimana cara menjauhinya.

1. Membeli semua buku teks kuliahmu di toko buku kampus

buku teks kuliah yang mahal

Kalau dulu jaman SD dan SMP sih emang udah biasa untuk beli buku teks sekolah dan alat tulis di toko buku atau kedai di sekolah kita sendiri. Kalau kuliah tapi beda lagi ceritanya gaes. 

Buku teks di universitas itu bisa amat sangat mahal. Dan lagi, beberapa dosen atau profesor ada juga yang nggak pakai buku teks dalam modulnya bahkan. Jadi yaa ujung-ujungnya uang ratusan dollar yang kamu keluarkan akan menjadi sia-sia untuk buku yang bahkan nggak terjamah sepanjang semester itu.

Terutama untuk siswa pertukaran pelajar, membawa balik buku teks yang berat bisa juga mengakibatkan biaya tambahan untuk bagasi pesawatmu.

Bagaimana cara menghindari ini? Kamu bisa buat daftar buku apa aja yang kamu perlukan selama semesteri itu. Jangan terlalu gegabah untuk membeli bukunya secepatnya. Tunggu beberapa hari dulu dan cek dengan dosenmu dulu, wajib nggak untuk memiliki bukunya di setiap kelas. 

Kalau kamu berkeputusan untuk membeli bukunya, kamu harus tau bahwa toko buku di kampus biasanya memonopoli buku teks. Ini lah yang menyebabkan mereka berani untuk memberi harga yang tinggi. 

Sebenarnya, banyak buku dalam bentuk PDF yang bisa lebih murah atau gratis kalau kamu cari online. Amazon Textbooks juga bisa menyewakan buku teks dalam harga yang terjangkau dan masuk akal.

Alternatif lainnya adalah dengan meminjam buku teks dari perpustakaan kampus atau perpustakaan umum. Masa peminjamannya bisa relatif lama dan kamu bisa memperbaru masa peminjamanmu juga. 

Ada juga grup mahasiswa di Facebook di mana kamu bisa mencari info soal meminjam buku itu ke mahasiswa lain atau meminjamnya dari seniormu sebagai alternatif lainnya.

2. Tidak melakukan tracking pengeluaran

track pengeluaran keuangan

Sebagai mahasiswa internasional, kamu bisa merasa cape untuk terus mengkali atau membagi harga barang yang kamu lihat untuk mendapat harga dalam Rupiah. Tanpa perencanaan yang baik, kamu dengan mudahnya bisa mengeluarkan uang banyak untuk hal-hal kecil tanpa sepengetahuanmu.

Apalagi kalau dalam musim diskon atau SALE. Masa-masa diskon seperti ini tentunya amat sering ditemukan di negara seperti Singapura, Inggris, atau Malaysia. 

Berlangganan ke newsletter yang khusus untuk mahasiswa, seperti studenthut atau studentbeans di Inggris, atau Dealsea dan Couponcabin di Amerika. Ada juga extension honey yang kamu bisa pasang di browser Google Chrome supaya dapat kode diskon sebelum kamu membayar. 

Selain itu, kamu juga bisa menunggu sales musiman seperti Black Friday, 11.11 (Harbolnas) untuk membeli barang-barang yang kamu inginkan (tapi nggak necessarily perlukan) sebagai salah satu strategimu. 

Pastikan kamu melakukan tracking akan pengeluaranmu dengan menggunakan aplikasi tracking supaya kamu bisa lebih sadar dengan pengeluaranmu :)

3. Membayar uang kuliah dengan International Wire

transfer menggunakan wire transfer

Membayar uang kuliah bisa menjadi proses yang membingungkan dan ribet. Kampus biasanya meminta mahasiswanya untuk membayar tagihannya menggunakan kartu kredit atau transfer lewat international wire. 

Kalau bisa, coba hindari penggunaan transfer international wire karena adanya biaya charge sehinggal 5% dari total jumlah transaksimu. Bayangin kalau kamu membayar USD 10.000 untuk biaya kuliahmu. Ini berarti kamu akan harus membayar sebesar USD 500 (Rp. 5 juta) cuman untuk charge administrasinya aja!

Untuk itu, kamu bisa mendaftar untuk rekening bank lokal sewaktu kamu sampai di negara tujuanmu dan transfer semua uangmu ke rekening itu untuk menghemat biaya transaksi. 

Rekening bank lokal bisa amat bermanfaat untuk beberapa alasan lainnya juga. Di Amerika contohnya, toko online biasanya haya menerima kartu kredit bank lokal, dan aplikasi pembayaran populer lainnya seperti Venmo juga hanya menerima kartu kredit lokal Amerika.

4. Nggak sadar akan kurs mata uang asing

perbedaan kurs mata uang asing

Kurs pertukaran mata uang asing selalu berubah-ubah setiap harinya. Saat kamu mentransfer uang jajan bulananmu untuk biaya hidupmu, kamu harus yakin dan sadar untuk memanfaatkan tingkat kurs yang baik untuk menghemat beberapa ratus ribu Rupiah. 

Obviously, kamu akan tetap terekspos dengan biaya yang dipungut oleh bank, tapi memiliki pengetahuan standar tentang waktu yang paling efektif dalam mengirim atau menarik uang dari ATM bisa menguntungkan. 

Kamu bisa menggunakan situs seperti Yahoo! yang memiliki informasi tentang kurs mata uang asing setiap harinya untuk hampir semua mata uang. Dengan ini, kamu bisa mendapatkan nilai paling banyak dalam setiap Rupiah yang kamu keluarkan. 

5. Selalu makan di luar

makan di luar

Salah satu pengeluaran paling besar biasanya berasal dari makanan. Dari banyaknya penelitian yang dilakukan mengenai kuliah di luar negeri, makan di luar biasanya dikenal lebih mahal ketimbang makan di rumah. Apalagi adanya kebiasaan untuk memberi tips di beberapa negara bagian Barat. Memberi tip biasanya mencapai sebesar 15% di Amerika dan ditambah dengan pajak, tentunya bisa memperbanyak total pengeluaranmu.

Kamu bisa menghindari ini dengan berbagi biaya belanja bulanan antara kamu dan roommate kamu dan memasak secara reguler. Dengan begini, kamu bisa membuat segudang memori dan pengalaman akan membakar sate atau belajar resep dari negara lain bersama teman-temanmu!

Kickstart your education in Malaysia

We'll help you find and apply for your dream university

Advertisement
Advertisement

This website uses cookies to ensure you get the best experience. By using this site, you acknowledge that you have read and understand our Cookie Policy , Privacy Statement and Terms & Conditions .

Maximum 6 courses for comparison!

Chat on WhatsApp

Courses selected for comparison